Sunday, April 1, 2012

Gelombang Radio dan Kehidupan Manusia

Kelahiran sebuah teknologi mempengaruhi cara manusia berkomunikasi. Pada zaman dahulu, manusia menggunakan jasa pihak ketiga untuk melangsungkan komunikasi jarak jauh. Biasanya mereka memakai burung merpati yang terlatih untuk membawa pesan atau menyuruh seorang kurir. Semakin jauh jarak yang harus ditempuh seekor merpati atau seekor kurir, maka akan semakin lamalah komunikasi dapat terjalin. Sebelum telepon dan pemancar tv ditemukan, cara manusia berkomunikasi mengalami revolusi dengan ditemukannya radio.

Bermula ketika James C Maxwell mengulas papernya "A dynamical theory of the electromagnetic field" di hadapan Royal Society pada tahun 1873. Melalui eksperimen, Hertz, seorang ilmuwan dari jerman membuktikan kebenaran teori. Maxwell. Hertz memperkenalkan sejenis gelombang elektromagnet atau gelombang radio pada tahun 1887. Penemuan ini lantas menginspirasi Markoni untuk mengirim berita melalui radio Hertz pada tahun 1895. Penemuan Marconi menjadi tonggak baru dalam sejarah komunikasi manusia. Era radio telah lahir, peralatan elektronik telah menggantikan tenaga fisik hewan atau manusia untuk mengirimkan pesan untuk satu sama lain. Semenjak itu, radio terus berkembang menjadi alat komunikasi yang mendunia, terutama setelah R. Fessenden menciptakan pemancar radio pada tahun 1906.

Pemancar radio memungkinkan radio menyampaikan berita hingga bermil-mil jauhnya.
Tetapi, para pengguna awal dari radio adalah mereka yang hidup laut. Mereka menggunakan radio untuk mengirimkan pesan telegraf. Radio menghubungkan kapal di laut dengan daratan. Lalu,militer menjadikan radio sebagai peralatan wajib mereka. Pada masa perang, radio menjadi senjata penting yang dapat menentukan kemenangan. Angkatan laut jepang sudah memakai senjata ini untuk memata-matai Rusia ketika terjadi perang Tsushima pada tahun 1901. Radio menjadi media efektif para pemimpin mempengaruhi massa dan tentara mereka untuk maju ke medan perang.

Setelah perang dunia pertama usai, dimulailah kemudian era radio komersial. Stasuin radio bermuculan seperti jamur di musim penghujan antara tahun 1920 hingga 1930. Pada masa itu radio hanya melakukan siaran pada frekuensi AM. Dari penelitian yang panjang, pada tahun 1933 seorang jenius bernama Edwin Howard Armstrong memperkenalkan gelombang baru untuk frekuensi radio. Gelombang ini memberikan penerimaan yang lebih jernih meskipun cuaca sedang buruk. Gelombang ini menawarkan ketepatan suara yang tinggi yang tidak bisa diberikan oleh gelombang AM. Edwin Howard Armstrong mencatatkan sejarah sebagai bapak penemu radio FM. Dengan cepat, pemancar fm kemudian menjadi favorit di setiap stasiun radio. Dari zaman ke zaman, radio telah berjasa menghibur dan memberi informasi pada jutaan manusia sampai ke daerah pelosok yang sangat terpencil.